di postingan saya kali ini saya akan membagikan puisi puisi khususnya untuk orang yang berharga dalam hidup saya
Cahaya Cintamu
By: Agus Suarsono
Ibuku sayang...
Cintamu, adalah cahaya yang menerangi
Setiap kegelapan di dunia fana ini.
Kehadiranmu, begitu berharga,
Bermakna dan berarti.
Ibuku yg cantik...
Tiada hari yg kujalani,
Tanpa sedetik pun tak mengingatmu.
Mengingat sgala pengorbananmu
Yg tak lelah merawatku,
Yg tak bosan menasehatiku,
Dan tak henti menyangiku, spanjang usiamu.
Terima kasih Ibu...
Tlah menghiasi kehidupanku di dunia fana ini,
dengan senyum manismu yg menguatkan batinku.
Terima kasih ibu…
Telah menjagaku hingga kini.
Terima kasih Ibu...
Engkau selalu ada untukku.
Ibuku yg baik...
Maafkan aku, jika pernah melukai perasaanmu.
Maafkan aku, selalu mengecewakanmu.
Maafkan aku, anakmu ini.
Ibu...
Cahaya cintamu, selalu ku nanti.
Bahkan hingga aku mati.
Dan cintamu kan tetap bersinar di hati,
Kekal dan abadi.
http://anitatrioktavia.blogspot.com/2015/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Puisi Untuk Ayah Tercinta
Telah Rapuh tulang-tulangmu..
Yang dahulu kau gunakan..
Untuk memberikan kami sesuap nasi..
Untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga
Kini kau tidak berdaya lagi melakukan semua itu..
kini kau hanya mampu memberikan kami nasehat..
kini kau hanya mampu mengucapkan doa yang tulus untuk kami anak-anakmu..
Untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu..
Ayah..
Air mata ini tak mampu membalas semuanya..
Semua yang kau lakukan untuk hidup kami..
Semua yang kau berikan kepada kami..
Ayah..
Kasih sayangmu takkan mampu tergantikan oleh orang lain..
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan..
Walaupun kadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan..
Kadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan..
Kini kamilah yang harus melakukan semuanya..
Kamilah yang harus membalas semuanya..
Kamilah yang harus memperhatikanmu..
Ayah.. I
zinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu..
Anak yang tak melupakan kasih sayangmu..
Izinkanlah kami untuk membahagiakanmu..
Meskipun kami sadar itu semua tidak bisa membayar semua yang telah engkau berikan..
Dan kami sadar, nyawapun takkan mampu membalas semuanya yang telah kau berikan kepada kami..
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri..
Kini kami mampu menjadi orang yang mandiri..
Kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan kasih sayangmu..
Terima Kasih Ayah untuk semua jasa-jasamu.
http://gitusajacom.blogspot.com/2014/01/puisi-untuk-ayah-terbaru-2014.html
Menagislah Bunda
Bunda,
aku memang tak melihat,
hari di mana kau dilahirkan,
tetapi aku yakin,
hari itu pastilah hari yang indah,
langit memerah jambu,
awan berdesakan hendak turun,
mentari mengerlingkan mata,
sorepun tak ingin
beranjak menjadi malam,
karena gembiranya dunia,
menyambut kehadiran wanita
mulia.
aku memang tak melihat,
hari di mana kau dilahirkan,
tetapi aku yakin,
hari itu pastilah hari yang indah,
langit memerah jambu,
awan berdesakan hendak turun,
mentari mengerlingkan mata,
sorepun tak ingin
beranjak menjadi malam,
karena gembiranya dunia,
menyambut kehadiran wanita
mulia.
Bunda,
aku memang tak melihat,
hari di mana aku dilahirkan,
hari yang kau senyumi,
hari yang kutangisi,
hari yang tak pernah kunanti,
karena ketakutanku yang amat sangat,
tentang sebuah balas budi,
dan janji-janji bakti,
yang tak mungkin kupenuhi,
untuk mewujudkan harapanmu.
aku memang tak melihat,
hari di mana aku dilahirkan,
hari yang kau senyumi,
hari yang kutangisi,
hari yang tak pernah kunanti,
karena ketakutanku yang amat sangat,
tentang sebuah balas budi,
dan janji-janji bakti,
yang tak mungkin kupenuhi,
untuk mewujudkan harapanmu.
Bunda,
aku masih bisa melihat senyummu,
kurang lebih,
hampir sama seperti senyummu dulu,
ketika kau melahirkanku,
tetapi ijinkan aku bertanya,
bukankah bulan tak selamanya purnama?
dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
akupun telah tak telanjang lagi,
karena berbaju tebal keangkuhan,
maka seyogyanya,
menangislah bunda.
aku masih bisa melihat senyummu,
kurang lebih,
hampir sama seperti senyummu dulu,
ketika kau melahirkanku,
tetapi ijinkan aku bertanya,
bukankah bulan tak selamanya purnama?
dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
akupun telah tak telanjang lagi,
karena berbaju tebal keangkuhan,
maka seyogyanya,
menangislah bunda.
ibu
Ibu…!
Aku tahu…
Semua letihmu itu tulus
Dan…akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa.
Aku tahu…
Semua letihmu itu tulus
Dan…akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa.
Ibu…!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu.
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu.
Ibu…!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu.
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu.
Ibu…!
Sabdamu adalah do’a
Do’a yang nyaring terdengar
Dan pasti… didengar !
Sabdamu adalah do’a
Do’a yang nyaring terdengar
Dan pasti… didengar !
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat… menjaga hati
Itu saja…cari dan mesti kau beri.
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat… menjaga hati
Itu saja…cari dan mesti kau beri.
Bunda… Bunda…
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa.
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa.
Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpa dia
Dia yang selalu mengerti aku
Dia yang tak pernah letih menasehatiku
Dia yang selalu menemani.
Dia yang selalu mengerti aku
Dia yang tak pernah letih menasehatiku
Dia yang selalu menemani.
Ibu…
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian.
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian.
Ibu…
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga.
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga.
Ibu…
hanya do’a
yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu tiada terbalas.
hanya do’a
yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu tiada terbalas.
Ibu
Maafkan atas tangis ini
Maafkan aku atas rasa bodoh ini
Maafkan atas segala laraku untukmu
Maaf.
Maafkan aku atas rasa bodoh ini
Maafkan atas segala laraku untukmu
Maaf.
Ibu
Mengapa tak sadar diri ini
kalau dia selalu menyayangiku
Lebih dari siapapun
Apapun.
Mengapa tak sadar diri ini
kalau dia selalu menyayangiku
Lebih dari siapapun
Apapun.
Ayah Kau Kilau Terakhir
Mengertilah duhai angin
Meraunglah wahai ombak
Mendekatlah kau… Sunyi
Disaat waktu memukulku
Diantara kerinduan
Bersamaan perpisahaan…
Ayah…
Masihkah kau dengar???
Aku merindukanmu
Saat duduk disampingku
Dan berkata “ayah bangga padamu”
Tapi… Aku selalu berpikir
Hal apa yg telah ku perbuat
Hingga membuatmu bangga…
Ku akui aku bukan mutiara yg indah
Untukmu ayah…
Kepergiaanmu menyisakan luka yg dalam
Aku sadar senyumku yg selalu
Membuatmu bangga padaku
Hidup tanpa ibu dan kini
Kilau terakhir ku ikut pergi
Ku doakan ayah kan bertemu ibu
Dan lihatlah aku…
Tersenyum bayangkan kalian
Bergandeng tangan…
Ayah….
Aku merindukanmu
Rinduku
Aku merindukanmu saat ini,
Melebihi rasa rinduku pada sang kekasih….
Rasa rindu yang menghentak, mencabik-cabik relung jiwa..
Rasa rindu yang aku tahu takkan bisa terobati,
Tidak saat ini,tidak di kehidupan ini…
Masih terbayang jelas di benakku,
Saat kau akhiri segala tanggung jawabmu terhadap kami,
Dengan wajah pulas, kau akhiri deritamu bertahun-tahun.
Setelah kata maaf kau ucapkan pada kami dan ibumu,
Kau pergi tinggalkan ragamu yang ringkih dan layu.
Tidak…..
Takkan ada yang bisa menggantikanmu,
Kau tidak seperti kekasihku yang lain, yang bisa di gantikan
Oleh ratusan,bahkan ribuan kekasih.
Karena kau adalah cinta sejatiku, cinta hidup dan matiku.
AYAH….
Maafkan aku, maafkan anakmu…
Dosaku padamu melebihi rasa sayangmu padaku…
Khilafku terhadapmu, menjadi beban sepanjang hidupku.
Tapi aku tahu, kau takkan pernah mengungkit semua itu,
Kau takkan pernah mengadukan kesalahanku, kepada tuhanmu.
Tapi kau akan selalu mendoakan keselamatanku, disisi tuhanku.
Bila kurangkai seluruh kata didunia untuk menggambarkan kasih sayangmu,
Itu takkan pernah cukup, itu takkan pernah tersampaikan.
Karena kaulah aku ada, dan darimulah aku tercipta.
Kau adalah ayah ku, pahlawan ku didunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar